Radarnkri.com, MAKASSAR — Ratusan pemuda Makassar yang terdiri dari puluhan komunitas memadati Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Makassar dalam kunjungan ke Rumah Pintar Pemilu dalam rangka menunjukkan komitmen mengawal Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2020 di kota Makassar. Hal ini disampaikan Darwin Asri, Juru Bicara Komunitas Makassar Butuh Apa? di Kantor KPU Kota Makassar, Senin (28/10).
“Komitmen Pemuda Makassar yang kami sampaikan saat kunjungan tadi diantaranya, pertama pemuda Makassar siap terlibat aktif dalam Pilkada Serentak 2020 di kota Makassar, kedua mendorong KPU Kota Makassar dan seluruh pemangku kepentingan di bidang kepemiluan memastikan hak-hak politik anak muda dalam Pemilu terjaga, sehingga partisipasi politik anak muda dapat dioptimalkan”, ungkap Darwin.
Darwin menambahkan bahwa komitmen kami yang juga penting menjadi pegangan anak muda Makassar bahwa anak muda harus menjadi garda terdepan dalam menangkal penyebarluasan hoax (berita bohong) dan ujaran kebencian. “Di momen Sumpah Pemuda ini, kita harus menegaskan bahwa persatuan dan kesatuan bangsa dan negara adalah nomor satu. Sehingga, kami tidak memberi ruang kepada siapapun untuk menebar benih-benih perpecahan dan disintegritas, dan kami anak muda tidak mau terpecah belah hanya karena provokasi pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab”, tambah Darwin.
Awal Setiawan, Humas Komunitas Makassar Butuh Apa? dalam sesi tanya jawab menekankan bahwa anak muda sudah saatnya terlibat langsung dalam proses pemilu di berbagai tingkatan. “Utamanya keterlibatan anak muda di tingkat TPS, berkaca dari pengalaman Pemilu Serentak 2019 lalu, cukup banyak anggota KPPS mengalami kelelahan bahkan ada beberapa yang meninggal dunia. Hal ini tidak hanya terjadi di Makassar, tetapi terjadi hampir di seluruh Indonesia. Sehingga, kita butuh solusi nyata, yakni pelibatan anak muda dan memastikan bahwa orang-orang yang terlibat adalah mereka yang memiliki integritas dan dedikasi untuk menyukseskan Pilkada Serentak 2020”, jelasnya.
“Di samping itu, kami juga menyoroti persoalan administrasi kepemiluan terkait dengan distribusi undangan untuk memilih. Kasus yang saya temukan di lapangan yakni kelurahan Bunga Eja Beru, kecamatan Tallo ada beberapa orang yang tidak menyalurkan hak pilihnya dikarenakan tidak menerima undangan memilih. Hal ini berujung pada tingginya angka golput dan menurunkan persentase partisipasi pemilih”, tambah Awal Setiawan.
Endang Sari, Komisioner KPU Kota Makassar menyatakan bahwa untuk Pilkada Serentak 2020, sistem seleksi PPK, PPS dan KPPS akan melalui pendaftaran online yang akan dibuka melalui situs web KPU Kota Makassar. “Diharapkan dengan adanya perubahan sistem seleksi ini, maka permasalahan yang dihadapi pada Pilkada Serentak 2018 dan Pemilu Serentak 2019 dapat diminimalisasi. Saya mendorong anak muda untuk berpartisipasi aktif dalam mengikuti tahapan Pilkada Serentak 2020, termasuk mendaftar sebagai penyelenggara pemilu maupun bergabung sebagai Relawan Demokrasi”, ungkapnya.
Inisiator Gerakan Pemuda Makassar Kawal Pemilu dan Demokrasi, Achmad Zulfikar yang akrab disapa Azkar menegaskan bahwa gerakan ini sebagai upaya untuk menyadarkan kembali anak muda terkait semangat dan potensi yang dimiliki.
“Gerakan Kawal Pemilu dan Demokrasi yang menghimpun ratusan pemuda dari puluhan komunitas pemuda, mahasiswa dan hobi ini menjadi ajang meneguhkan kembali komitmen bahwa anak muda bisa tonji dengan mengoptimalisasi potensi yang dimiliki. Harapannya anak muda ini memberikan kontribusi positif untuk menyukseskan Pilkada Serentak 2020”, urainya. (JFR)