RADARNKRI.Com I Makassar – Siapa orang tua yang paling berbahagia menyambut SBMPTN(Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri) 2018, jika saja anak-anaknya diterima PTN favorit di Indonesia? Tentu saja, kita semua orang tua yang punya anak tahun ini mengadu nasib di berbagai PTN.
Ratusan bimbingan belajar menawarkan iming-iming kepada para calon mahasiswa dan mahasiswi agar diterima di PTN dengan bayaran menggiurkan dan janji-janji. Namun, sebagai orang tua yang baik, tak mudah terpengaruh dengan janji-janji.
Selain memilih Bimbel yang memiliki integritas, kredibilitas juga ukurannya sederhana saja. Seberapa besar jumlah peserta yang ikut Bimbel berhasil diterima di PTN setiap tahun? Inilah yang perlu mendapat perhatian para orang tua.
Menurut kami, potensi dan peluang anak-anak kita tembus di PTN bukanlah karena Bimbel, melainkan potensi, kemampuan anak dan asal sekolah juga menentukan. Selain, strategi memilih jurusan yang tepat dan jitu.
Sebagai orang tua, tahun ini anak kami Ria Atmaranti Kusuma( dari SMA 17 ), ponakan Khofifah Ambarwati( SMA 8 ), Amelia( Anak sahabat kami dari SMA 17) dan Sofyah Anrizqah( SMA Neg Kendari ), rupanya kembali mengikuti jejak sepupunya, Nabila Achmad( SMA Negeri Malino) tahun 2017 diterima di Fakultas Kedokteran di Cina.
Tahun 2015, anak pertama kami Dea Ambarwati Kusuma( SMA 17 tahun 2015) diterima di Fakultas Kedokteran Unhas lewat SBMPTN 2015. Dari anak-anak dan ponakan kami, memilih Bimbingan Belajar Rektorat Institut.
Mengapa memilih Rektorat Institut? Pertama, selain sistem belajarnya ala pondok pesantren juga mentor-mentornya alumni dan mahasiswa tingkat akhir terbaik dari berbagai Fakultas di Unhas. Kedua, sistem belajarnya terukur, sistimatis, juga melakukan pendampingan dari awal hingga tes pada calon mahasiswa dan mahasiswinya. Ketiga, biayanya murah dan terjangkau pada semua lapisan masyarakat.
Karena itu, sebagai orang tua yang tiga tahun berturut-turut mengikutkan anak-anak kami di RI, kami bersyukur karena harapan dan cita-cita anak-anak kami terwujud. Kendatipun, bimbingan belajar RI bukanlah penentu. Tapi, menjadi pembuka jalan sekaligus menawarkan sebuah harapan pada orang tua dan calon mahasiswa agar bisa melanjutkan pendidikannya di berbagai PTN terkemuka di Indonesia dan lebih khusus lagi Unhas.
Kuncinya, doa dan dukungan psikologis dari para orang tua, sangat dibutuhkan oleh anak-anak kita. Sekali lagi, jangan percaya joki, apalagi kunci jawaban, dan janji-janji meloloskan di Kedokteran Unhas dengan iming-iming membayar pakai duit, semoga anak-anakku sukses.
Oleh: Bachtiar Adnan Kusuma