Aceh Barat – RadarNkri.com – Forkopimda Aceh Barat mengikuti Video Conference (Vicon) dengan Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 sekaligus sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Republik lndonesia (BNPB RI) Letjen TNI Doni Monardo yang berlangsung di ruang rapat Setdakab Aceh Barat Jalan Gajah Mada Gampong Drien Rampak Kecamatan Johan Pahlawan, Sabtu (26/9/2020)Rapat koordinasi penanganan Covid-19 yang digelar secara virtual melalui Zoom Meeting Platform tersebut diikuti oleh Dandim 0105/Abar Letkol lnf Dimar Bahtera S.Sos M.A.P, Kapolres AKBP Andrianto Argamuda S.I.K, Asisten 1 Mirsal S.Sos, Kadiskes Syarifah Junaidah dan Ketua BPBD DR. Muktaruddin.
Doni Monardo di balik layar memaparkan terkait pandemi Covid-19 yang hingga saat ini masih marak merebak di dunia khususnya di lndonesia. Untuk di Aceh, Doni sudah menyiapkan anggaran dana bagi media (wartawan) agar terus bisa mengakses setiap perkembangan Covid-19. Karena sesuai instruksi Presiden RI Joko Widodo, Aceh termasuk salah satu dari sepuluh provinsi yang di prioritaskan dalam penanganan khusus dari Satgas Pusat.
“Termasuk kaitannya memenuhi kebutuhan masker, kita menekankan kepada tiap daerah untuk mendata berapa banyak mesin jahit dan kita akan mendukung bahannya. Kemudian peran aktif ibu ibu PKK dalam setiap Kecamatan untuk ikut andil dalam program ini. Semakin meningkatnya kasus Covid-19 di Aceh, kami juga akan mendukung alat perlengkapan yang dibutuhkan RSUD Zainal Abidin guna menangani pandemi ini. Pentingnya disiplin kolektif agar mata rantai penyebaran Covid-19 terputus”, ulas Kepala BNPB Doni Monardo
Daring yang bertajuk “Rapat Koordinasi Efektifitas Penanganan Covid-19” ini juga mendengarkan penyampaian dari Plt Gubernur Aceh Ir. Nova lriansyah, Pangdam lM Mayjen TNI Hassanudin S.l.P M.M, Kapolda Aceh lrjen Pol Wahyu Widada dan Ketua PKK Aceh Dyah Erti ldawati.
Nova lriansyah mengatakan bahwa Forkopimda tingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota telah melakukan berbagai upaya dalam menangani Covid-19 yang tentunya berkolaborasi secara apik dengan berbagai pihak stakeholder lainnya mulai dari seruan pakai masker, penerapan jam malam, pengendalian perbatasan hingga persiapan ketahanan pangan. Selain itu juga membuat kebijakan strategis dengan membentuk Satgas Covid-19 sampai tingkat gampong.
Sementara itu, Pangdam lM Mayjen TNI Hasaanudin berkomitmen akan memberikan dukungan penuh kepada Pemerintah Daerah dalam penanganan Covid-19 baik langkah pencegahan maupun penegakkan hukum.
“Kami telah menyiapkan Rumah Sakit rujukan yang dilengkapi sarana dan prasarananya. Selain itu membuat dua Leb PCR (Polymerase Chain Reaktion) untuk mendeteksi material genetik virus Corona. Dua Leb tersebut terletak di Kota Lhokseumawe dan Kesdam Banda Aceh serta rencananya akan ditambah di Kota Meulaboh”, tandas Pangdam lM
Untuk Kapolda Aceh menggambarkan kondisi tiga bulan terakhir terjadi lonjakan kasus terpapar Covid-19. Tes PCR yang lamban hasilnya menjadi kendala, dimana saat ada pasien meninggal namun hasil swebnya belum keluar sehingga susah meyakinkan pihak keluarga pasien. Saat ini Banda Aceh dan Aceh Besar menjadi daerah konsentrasi penanganan karena pasien terpapar relatif lebih banyak dibandingkan dengan daerah lain.
Terakhir penyampaian Ketua PKK Aceh yang akan terus memberikan sosialisasi sampai ke PKK gampong gampong melalui gebrak masker. Dan hasilnya kesadaran masyarakat lambat laun meningkat.
(Red) A.ilyas