Makassar, RADARNKRI.com – MPAS (Mahasiswa Pecinta Alam Dan Seni Budaya) Maestro FBS UNM (Fakultas Bahasa dan Sastra Universitas Negeri Makassar) Selenggarakan Diskusi tentang lingkungan bertajuk “Ekowisata Vs Ekologi”, dihadiri oleh berbagai forum pecinta alam dari berbagai kampus dan aliansi kepemudaan di Makassar. Diskusi ini menghadirkan Pemateri dari praktisi hukum sekaligus aktivis lingkungan hidup, Didit Hariadi S.Sos.,SH di Kampus FBS UNM Parangtambung, Jl. Malengkeri Raya, Makassar, 12 Agustus 2021.
Tujuan dari Diskusi ini adalah untuk memacu sense of crisis dan memotivasi para aktivis mahasiswa pecinta alam agar peka terhadap dampak dari Ekowisata yang tak jarang justru berpengaruh pada ekosistem alam dan keseimbangan ekologi.
Ketua MPAS Maestro FBS UNM, Akbar Maulana menyatakan, ” Tujuan diadakannya Diskusi ini untuk lebih memacu dan memotifasi teman-teman mahasiswa dan memperkuat landasan-landasan peran kami sebagai lembaga lingkungan hidup kemahasiswaan “.
Didit Hariadi S.Sos.,SH yang akrab disapa Bang Didit menguraikan tentang ruang lingkup Hukum yang mengatur beserta unsur-unsur ketimpangan objek wisata dan konserfasi industrial yang menggunakan alam sebagai sumber produktifitasnya.
“Jangan melihat persoalan dari hilirnya tapi lihatlahlah dari hulu permasalahannya. bagaimana kemudian hari ini konservasi dan ekowisata itu berdalih dan bertopeng untuk mengangkat sumber pemasukan APBD tetapi kemudian merusak ekosistem dan ekologi maka diharapkan dari teman teman aktifis untuk mengkritisi dan melakukan simpul simpul perlawanan” Terangnya.
Bang Didin Sebagai alumni Greenpiece Universty aktif mengkampanyekan lingkungan hidup dan pendampingan advokasi masyarakat yang terpapar langsung industri astraktif seperti aneka pertambangan, perkebunan sawit serta kritis terhadap rusaknya habitat flora dan fauna akibat dampak ketimpangan pengelolaan alam yang tidak semestinya.
Bang Didit menjabarkan kepada mahasiswa cara-cara kritis dalam menguatkan simpul-simpul perlawanan tetapi tetap menekankan pada perherakan aksi damai.
“Saya menekankan pada aksi damai karena Target Goal kita adalah perubahan regulasi pemerintah yang jangan sampai konservasi dan ekowisata dijadikan tameng untuk meningkatkan APBD tetapi merusak ekosistem dan ekologi alam”. Kata Bang Didit dalam uraiannya.
Laporan : Harrey Kiswah