Radarnkri.com, GOWA – Budidaya kentang bisa menjadi inspirasi petani yang tinggal di dataran tinggi Malino tinggi moncong. Hal ini dikarenakan, kentang bisa tumbuh dengan subur pada wilayah yang beriklim sejuk seperti di dataran tinggi moncong.
Minggu 01 Agustus 2019 Di kelurahan Kab. Gowa
Team Rumah Kreatif (TRK) berkunjung ke malino di rumah salah satu tokoh petani kentang yang memiliki lisensi untuk penanaman kentang dan pembuatan bibit kentang Generasi Nol (Gnol).
Dengan iklim yang sejuk, kentang bisa menghasilkan umbi yang berukuran besar. Pertumbuhkan kentang bisa sangat optimal pada suhu sekitar 14-22 derajat celsius.
Ramli (40 thn) selaku petani kentang dan salah satu tokoh masyarakat di Desa Malino Memaparkan terkait penanaman kentang yang cocok, yaitu daerah dengan ketinggian antara 1.000—2.000 m dan suhu udara sekitar 20• C.
Selain suhu, pertumbuhan kentang juga dipengaruhi oleh tanahnya. Kentang bisa tumbuh dengan maksimal pada tanah yang diolah dengan baik. Banyak petani kentang sukses karena tanah gembur sangat baik untuk menghasilkan umbi kentang yang besar.
Olehnya itu petani saat ini mengalami kesulitan karena sulitnya mendapatkan bibit kentang, ” Kami sudah melakukan pemesanan bibit dari pulau jawa, namun kadang 1 hingga 2 bulan baru tiba bibitnya sedangkan musim penanaman pun sudah lewat.
Menurutnya, kata Amir (40 thn) Sangat membutuhkan bantuan dari pihak pemerintah agar di buatkan grand home untuk penanaman bibit sehingga kami tidak pesan lagi bibit dari pulau jawa dan bisa memproduksi bibit sendiri.” Katanya.
Adapun Kendala saat ini jika angin kencang Grand home bisa terangkat karena terbuat dari bahan bambu sehingga mudah di bawa angin, tanaman bisa menjadi rusak dan gagal panen, ” katanya lagi.
Saat ini petani sudah tidak pernah mendapatkan bantuan atau pun subsidi dari pemerintah dan terakhir bantuan masuk pada tahun 2005 sampai sekarang belum ada lagi.
Jika dari Team Rumah Kreatif (TRK) bersedia membangunkan kami Grand Home, kami sangat berterima kasih yang sebesar – besarnya karena dengan adanya bantuan dari TRK maka kami tidak perlu lagi mendatangkan bibit dari pulau jawa.
Selain petani membeli bibit dari pulau jawa dengan harga Rp. 3.500. Itupun terkadang bibit nya belum tentu bagus 100% dan kadang kita harus kejar musim, jika musim penanaman sudah lewat maka kami tidak bisa lagi menanam bibit. Kami harus tunggu lagi musim berikutnya.
Ceo Team Rumah Kreatif (TRK) Herman Nompo ST. MT mengatakan bahwa peninjauan ke pinus dalam melakukan pengembangan penangkaran pembibitan kentang bersama teamm kreatif terhadap NKRI, Bermitra menuju pembinaan Menteri Pertanian Republik Indonesia.
Tujuan Kunjungan Team Rumah Kreatif (TRK) untuk membantu masyarakat petani dalam mendapatkan bibit kentang Generasi Nol (Gnol) dan mengurangi angka kemiskinan di Kab. Gowa. Tutup Herman Nompo juga pendiri Gowa-MO. (Jufri/Rnkri.com)