RADARNKRI.Com I Takalar – Aksi unjuk rasa pemerhati Corporate Social Responcibility ( CSR) mendesak Pemerintah Daerah Kab. Takalar dan Bank Sulselbar untuk mengganti sapi yang disalurkan ke masyarakat karena dianggap berpenyakitan, selasa 10/04/2018.
Para demonstran yang tergabung dalam Koalisi Gerakan Pemerhati ( CSR) diantaranya dari LSM Badan Anti Korupsi Indonesia (Bakin), Aspirasi Pelajar Mahasiswa Indonesia (APMI), dan Poros Pemuda Patani (APP).
Para Demonstran menganggap bahwa 40 ekor sapi bantuan dari CSR Bank Sulselbar yang disalurkan ke masyarakat ataupun kelompok penerima manfaat tahun 2017 tidak layak dan berpenyakitan.
“ kami menilai sapi yang didistribusikan dalam kondisi berpenyakitan alias gallang-gallangan ” ungkapnya nursalam dengan logat Makassar
Menurutnya baru dua bulan sapi diadakan belum dibagi sapi sudah banyak yang mati, selain itu dana pengadaan sapi ini cukup besar yaitu 340 juta dengan alokasi anggaran 8,5 jt perekor, namun kenyataan di lapangan tidak senilai dengan hal tersebut.
Selain itu kata Nur Salam dalam temuannya ada beberapa sapi yang masih berumur 2 tahunan, sementara pemelihara untuk menjadi induk harus menunggu 2-3 tahun. Melihat situasi sekarang baru dua bulan sudah banyak yang mati, apa lagi harus menunggu 3 tahun.
“ Makanya kita minta kepada Pemda untuk angkat bicara dan harus bertanggung jawab, untuk itu kami mengeluarkan pernyataan sikap atas penolakan sapi gallang-gallangan,” Tegas Salam. (WI)