RADARNKRI.Com I Maros – Pasca diberitakan SMK Kehutanan Maros ( SMK Widya Nusantara Maros) terkait aksi kekerasan yang dilakukan para senior korban SI, Ketua Yayasan Hj. RNgt Sri Sumarni angkat bicara.
Kepada RADARNKRI.Com dan Media Online Lainnya, dirinya mengaku bahwa kekerasan yang dialami oleh korban Suriady adalah tidak benar.
” Tidak ada kekerasan seperti itu disini” kilahnya
Dia menjelaskan selama beberapa tahun menjadi kepala Yayasan tidak ada kekerasan terjadi disini,
” Kalau dari saya sih, belum pernah ada kekerasan, saya disini mulai dari tahun 2006, karena memang dilarang kekerasan, ada rambu rambunya disini, ada aturannya sendiri, kalau ada persoalan seperti itu maka akan di panggil dan di musyawarahkan” ungkapnya
Hal yang sama juga di katakan Ketua Pembina Yayasan SMK Widya Nusantara Maros, Budhi Sugihartilo mengatakan, sepanjang tidak ada laporan kepada saya berarti tidak ada.
” Kalau ada seperti itu pasti saya keluarkan, disini saya percayakan sepenuhnya ada namanya koordinator pengamanan, itu 24 jam dijaga disini, kalau terjadi hal seperti itu pasti saya tegur” ucapnya
Budhi Sugihartilo juga pada saat dikonfirmasi memanggil beberapa terduga yang melakukan penganiayaan kepada Suriady, namun pada saat di pertanyakan kepada mereka malah meraka tak mengakui perbuatannya
Berbeda dengan pernyataan salah satu pembina Yayasan widya nusantara atas nama Andi, selain pembina dirinya juga bertugas sebagai pengamanan, dirinya mengakui bahwa memang ada informasi pemukulan yang terjadi, namun sudah didamaikan pada malam itu juga.
Dirinya juga sempat mempertanyakan kepada Suriady yang pukul siapa, awalanya dia tidak mau bilang, hingga akhirnya dia bilang juga, kemudian saya panggil sembilan orang itu memang ada, tapikan sebatas senior saja itu.
” itu hari itu malam selesia juga, sebelum saya tindak lanjuti diluar jadi dia sudah saling memaafkan itu, Hal itu dia lakukan agar kedepannya tidak terjadi” terangnya
Sebelumnya kekerasan terhadap junior kembali kembali terjadi.Salah satu siswa yang berinisal SI diduga mengalami penyiksaan di tempat dirinya menimbah ilmu salah satu SMK Kehutanan yang berada dimaros.
Akibat kejadian penyiksaan itu, korban kini mengalami sesak nafas yang berkepanjangan dan sudah melakukan foto rontgen sehingga harus menjalani pengobatan.
Kepada RADARNKRI.Com korban menuturkan bahwa dirinya sering mengalami kekerasan berupa pukulan yang membuat dirinya sampai sekarang sesak napas.
Menurut korban yang memukulnya itu adalah para seniornya atas perintah diperintah oleh pembina.bahkan seorang pembina yg juga sebagai WAKASEK.pernah mengurung kami di ruang makan seakan membiarkan pemukulan terjadi.
” Iye dipukulka terus baru bilangki pembinanya yang suruhki pukulki” ungkapnya
Menurut korban kekerasan ini bukan hanya terjadi pada dirinya tpi juga pada murid junior lainnya yang di lakukan dalam kamar tidur asrama dan ruang makan asrama.TAMBAHNYA
” Saya langsung dipukuli tanpa sebab, yang pukulika itu berinisial ,(her).(fr).(nh).(rr).(rhm).(asw), ” tutupnya
Dirinya enggan lagi masuk sekolah karena trauma dan
berharap agar semua pelaku agar ditindaki, orangtua korban yg didampingi LSM siap membawa kasus ini kedinas pendidikan dan KOMNAS ANAK .bahkan ke MEJA HIJAU bila semua pelaku tidak ditindaki. (FI)