GOWA, RadarEkspres – Aparat kepolisian berhasil membongkar jaringan sindikat pembuatan uang palsu yang beroperasi di kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Sulawesi Selatan, pada Kamis (19/12/2024).
Kapolda Sulsel, Irjen Pol Yudhiawan Wibisono, didampingi oleh Kapolres Gowa, AKBP RTS Simanjuntak, S.H., S.I.K., M.M., M.I.K., menjelaskan bahwa pengungkapan kasus ini bermula dari laporan masyarakat yang ditindaklanjuti oleh penyelidikan awal dari Polsek Pallangga.
“Tim Polsek Pallangga yang pertama kali melakukan penyelidikan dan menemukan transaksi awal yang dilakukan oleh saudara M,” ujar Kapolda Sulsel.

Sindikat ini diketahui melibatkan 17 orang dengan peran yang berbeda, termasuk dua pegawai bank milik negara (BUMN).
“Total ada 17 orang yang terlibat, dengan peran berbeda-beda, termasuk dua pegawai bank BUMN,” jelas Yudhiawan dalam konferensi pers di Polres Gowa.
Kapolda menambahkan bahwa produksi uang palsu ini sebenarnya sudah berjalan sejak tahun 2010, namun sempat terhenti sebelum kembali aktif pada tahun 2022.
“Pada Oktober 2022, mereka mulai membeli alat cetak dan memesan kertas khusus, lalu memulai produksi pada Mei 2024,” ungkapnya.
Dalam penggerebekan tersebut, polisi menyita 4.554 lembar uang palsu pecahan Rp100.000 edisi tahun 2016, sertifikat deposito senilai Rp45 triliun, mata uang asing seperti won Korea dan dong Vietnam, serta Surat Berharga Negara (SBN) senilai Rp700 triliun.
(Red)
Tim Pewarta