SULBAR, (RADARNKRI.com) — Pada bulan maret merupakan puncak panen raya durian berbagai jenis seperti monthong, Thailand berlimpah hasil perkebunan petani dari Desa Karombang Kec. Bulo Kab. Polewali Mandar, yang dikenal memiliki citarasa lezat dapat dinikmati sepuasnya para wisatawan.
Objek wisata Agro yang jadi primadona Kebun Raya Bulo Bukit Merdeka berlokasi di jalan poros Desa Bulo mulai, akhir pekan ini selektif, terima kunjungan tamu wisatawan lokal utamanya orang dari luar daerah ini.
Minggu, 29/03/ 2020 pengelola kebun raya Bulo Aco Masrudin Mogot menyebut untuk sementara ini, Ia membatasi tamu pengunjung untuk masuk berwisata di kebun Durian KRB miliknya, guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
“kami tidak menerima tamu dari luar Sulbar, apalagi orang yang baru bepergian dari luar daerah hanya terima tamu yang terdaftar sejak januari dan februari lalu,” imbuhnya
Namun, jika ingin merasakan rasa buah durian yang manis yaitu jenis durian montong akan tapi, khawatir untuk berkunjung ke kebun raya Bulo karena waspada terhadap Covid 19 KRB di buka layanan pesan antar buah durian menggunakan jasa kurir ke rumah pelanggan KRB
Untuk diketahui, KRB kerap dikunjungi rombongan Pemprov Sulbar, DPRD, Bupati dan Wakil Bupati sekda dan jajaran OPD Polewali Mandar menikmati berlibur bersama, diskusi sembari makan durian otong langsung di kebun bahkan Bupati Polman dalam kesempatan weekend sebelum merebak wabah covid19 antusias, mengajak masyarakat untuk datang melihat pemandangan kebun yang indah sembari menikmati kelezatan durian otong sepuasnya, pada maret hingga april 2020.
sehubungan dengan itu, telah terbit edaran himbauan pemerintah setempat, tentang intruksi penutupan objek wisata diterbitkan Dinas Pemuda olahraga dan pariwisata Polman.
Kabid pemuda olahraga dan pariwisata wisata Dedi Irawan menuturkan himbauan yang intinya upaya peningkatan kewaspadaan terhadap penyebaran virus covid- 19 telah ditegaskan, bahwa seluruh objek wisata dan tempat usaha wisata sementara ditutup, termasuk fasilitas olahraga.
“imbauan ini sebelumnya telah diteruskan ke pengelola tempat wisata, untuk sadar ditaati sampai situasi kondusif atau menunggu ketetapan resmi pemerintah,”
terang Dedi
Untuk objek wisata yang tetap membuka usaha apalagi terdapat keramaian pengunjung wisata maka akan ditindak lanjuti untuk dilakukan penutupan paksa.
Sumber : Aty achmad