Gowa – RadarNkri.com – Program kerjasama yang dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gowa dengan PT. Cisarua Mountain Dairy (Cimory) akan ditindaklanjuti dengan peletakan batu pertama yang berlokasi di Eks Pabrik Markisa, Desa Tonasa, Kecamatan Tombolopao.
Peletakan baru pertama ini dijadwalkan akan dilakukan pada Selasa (16/3) mendatang dan dilakukan langsung oleh Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo. Kegiatan ini sebagai penanda akan dimulainya kerjasama pengembangan sapi perah di Kabupaten Gowa.
Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan mengatakan, setelah melakukan rapat bersama Tim Kementan dan pihak Cimory pada Jumat (12/3) di Hotel Celebes Malino, Kecamatan Tinggimoncong, disepakati akan dimulainya program kerjasama ini dengan peletakan batu pertama.
Rapat ini membahas mengenai lokasi dan teknis lainnya jelang proses dimulainya program tersebut, seperti pembuatan kandang, jumlah sapi perah hingga pelatihan kepada para kelompok ternak (plasma),” katanya.
Program pengembangan sapi perah maupun industri susu sapi perah merupakan program super prioritas pemerintah daerah di sektor peternakan.
Dalam kerjasama ini, Pemkab Gowa bertanggungjawab dalam biaya pembuatan medium scale kandang inkubator atau dengan menggunakan APBD, sedangkan pihak Kementan RI bertindak sebagai penyuplai sapi perah secara hibah. Sementara pihak PT. Cimory bertanggungjawab sebagai offtaker atau pembeli hasil susu sapi perah.
“Ini juga merupakan upaya kita dalam memulihkan ekonomi masyarakat, karena dengan adanya program ini bisa membuka lapangan pekerjaan yang otomatis akan mengurangi jumlah pengangguran kita. Pasalnya di masa pandemi banyak masyarakat kita terdampak PHK,” tambah orang nomor satu di Gowa itu.
Ditempat yang sama, Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian RI, Nasrullah mengatakan, beberapa komponen utama yang harus dilakukan pada program super prioritas peternakan ini yakni pengembangan sapi berbasis plasma dan pembuatan medium scale kandang inkubator.
“Kita telah mengimbau agar pemda segera membuat kelompok ternak (plasma) untuk dikirim ke Perusahaan Cimory untuk belajar pemeliharaan dan pengembangan,” ungkapnya.
Dalam kerjasama ini pihak Kementan akan menyuplai sekitar 200 hingga 300 sapi perah kepada pihak Pemkab Gowa melalui Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) dan kelompok ternak dalam bentuk hibah.
Pihaknya menargetkan, pengembangan sapi perah tersebut bisa dirasakan pada 17 Agustus 2021 mendatang atau bertepatan dengan Hari Kemerdekaan RI.
“Pak Mentan ingin susu sapinya sudah bisa dinikmati pada 17 Agustus berapapun jumlahnya, jadi sapi perah yang akan kita hadirkan harus diperhitungkan secara baik agar di tanggal tersebut betul-betul ada susu yang bisa diproduksi,” tambahnya.
Sementara, Kepala Bidang Produksi dan Penyebaran Ternak Dinas Peternakan Gowa, Muh Chaerul Aswar menyampaikan, pihaknya akan membentuk 10 kelompok ternak yang didalamnya beranggotakan 10-15 orang. Anggota dalam kelompok tersebut akan diprioritaskan bagi masyarakat Desa Tonasa. Mereka akan dilatih dan diajar dengan orang yang kompeten di bidanganya.
Tak hanya itu, menurut Aswar menggarap sapi perah tidak sama dengan sapi biasanya, sehingga sangat dibutuhkan pengetahuan dan cara-cara tersendiri agar sapi perah tidak stres dan menghasilkan susu yang baik.
“Berdasarkan arahan, nantinya setiap kelompok yang diwakili 2 orang akan kita kirim untuk belajar selama 2 minggu di Batu Raden atau Cimory agar nantinya setelah kembali bisa diaplikasikan di Kabupaten Gowa,” tutupnya.
Rapat ini turut dihadiri Sekretaris Ditjen, Makmun, Dirut Perbibitan dan Produksi Ternak Kementan RI, Sugiyono, Perwakilan Cimory Grup, Dadang Suryana, Plt Kadis Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sulsel, Abdul Muas, Pj Sekda Gowa, Hj Kamsina dan pimpinan SKPD lingkup Pemkab Gowa terkait.
(Red)